Beberapa hari lalu saya mendapat pesan
singkat (sms) dari teman yang meminta saya untuk menemani keluarganya
jalan-jalan sambil mengisi liburan di Yogyakarta & sekitarnya. Teman
saya tidak bisa menemani keluarganya karena ada kegiatan luar. Setelah dipikir-pikir,
akhirnya saya menerima tawaran tsb. Mumpung masih kosong jadwal kuliah,
pikir saya. Namun perasaan bingung sempat menghinggapi pikiran saya karena tidak
hafal rute-rute menuju tempat wisata (seperti Borobudur, walaupun saya sudah
beberapa kali ke sana). Saya mencari info di internet seputar tempat-tempat
menarik di Jogja & sekitarnya.
Setelah mendapat info bahwa mereka
(keluarga teman) menyewa mobil plus sopir yang mengetahui rute tujuan
akhirnya saya bisa lega. Mereka berjumlah 6 orang (bapak, ibu & tiga
anaknya serta satu keponakan). Mereka akan menghabiskan liburan di Jogja hingga
tahun baru. Mereka menginap di sebuah hotel dekat kawasan Malioboro.
Hari pertama dimulai di candi Borobudur
(salah satu candi Budha terbesar di dunia) yang terletak di Kabupaten Magelang
(Jateng) sekitar 1 jam dari Jogja. Candi Budha yang memiliki 10 tingkat ini
penuh dengan pengunjung yang membludak. Terik yang menyengat plus
padatnya pengunjung nampak di candi yang sempat terkena imbas abu vulkanik
Merapi 2 tahun silam. Liburan memang dimanfaatkan orang-orang untuk mengunjungi
tempat wisata termasuk Borobudur. Panasnya cuaca tidak membuat pengunjung turun
ke bawah (ya iyalah saking banyaknya pengunjung yang berdatangan dalam
jumlah banyak ditambah daya tampung candi yang juga terbatas &
berdesak-desakan). Untuk menghindari panas kita bisa menyewa payung dengan
tarif Rp. 5.000.
Berada di tingkat teratas candi kita akan
disuguhi pemandangan alam nan indah dikelilingi perbukitan hijau & suasana
panorama alam yang tenang. Selain terdapat candi di kawasan ini juga terdapat
museum, tempat belanja berbagai barang termasuk souvenir (pintar-pintar
menawar aja), sewa sepeda, kuda & andong untuk berkeliling kawasan
tersebut. Cukup ya cerita Borobudur baca sendiri aja di buku-buku
wisata & sejarah. Kami mau makan siang dulu.
Untuk tujuan berikutnya, Kaliurang, kami
urungkan mengingat waktu yang tidak cukup. Kami akan langsung ke pantai Paris
(Parangtritis). Perjalanan sekitar 2 jam kami tempuh ke pantai dari Borobudur.
Cuaca nampak mendung ketika kami sampai di sana. Angin laut berhembus kencang.
Wisatawan banyak yang menghabiskan sorenya di pantai. Karena tidak membawa
pakaian lebih untuk mandi & bermain (saya biasanya mandi jika ke pantai)
saya hanya duduk di lapak yang disewa sambil menikmati hembusan angin sore
& melihat aktivitas ria wisatawan.
Hari kedua, kami menuju destinasi
berikutnya, candi Prambanan (terletak di Kabupaten Klaten Jateng) &
jalan-jalan ke Solo. Candi Prambanan yang menjadi destinasi pertama pada hari
kedua ditempuh sekitar 20 menit dari Jogja (ingat jika jalannya tidak macet).
Saya sudah tiga kali ke sini. Ini kali keempat saya. Kami menghabiskan waktu 2,
5 jam di kawasan candi Prambanan. Kawasan ini juga dilengkapi fasilitas museum,
area bermain keluarga, penyewaan sepeda, kereta mobil, kebun binatang, &
pastinya pasar souvenir. Setelah menelusuri candi kami menggunakan kereta mobil
terbuka dengan tarif tiket Rp. 5.000/orang untuk sekali perjalanan.
Mengelilingi kawasan candi Prambanan lebih cocok menggunakan kereta terbuka ini
sembari melihat candi-candi lain yang ada di kompleks Prambanan. Tentu liburan
ini tidak kami lupakan tanpa mengabadikan momen-momen menarik untuk berfoto.
Puas di Prambanan, kami melanjutkan
perjalanan ke Solo. Kraton Solo & pasar Klewer akan menjadi tujuan kami
selanjutnya. Perjalanan 2 jam akan kami tempuh untuk sampai ke lokasi tujuan.
Sang sopir mengambil jalan pintas ke arah Pakis untuk menghindari kemacetan.
Maklum hari libur natal & sekolah jalanan tumpah ruah dengan kendaraan roda
dua & empat. Begitu tiba di Kraton kami menunggu kerabat. Kami janjian akan
bertemu di kraton sebelum ke pasar. Di sini (kraton) kita bisa melihat
benda-benda & foto-foto peninggalan kerajaan yang terdapat di museum (satu
komplek dengan kraton). Kita juga bisa berfoto di sini.
Salah
satu ruang museum Kraton Solo
Karena lokasinya yang berdekatan kami
menggunakan becak untuk ke pasar. Hujan yang mengguyur Solo tidak memungkinkan
untuk berjalan kaki ke pasar. Mobil yang diparkir sulit untuk memutar arah (lagi-lagi
alasan macet). Becak adalah alternatif ke pasar. Pasar terbesar di Indonesia
ini menjual beragam bahan tekstil (batik dsb) dengan harga murah (pandai-pandai
menawar).
Kami sempat terpisah rombongan di pasar.
Berjubelnya pembeli & banyaknya barang yang dijual membuat jalan yang
dilalui di tiap-tiap blok sempit. Pasar ini layaknya pasar senggol. Kami
terpisah sekitar 10 menit sebelum akhirnya berkumpul. Pasar Klewer adalah
tujuan akhir kami di Solo.
Perjalanan ini kami tutup dengan
bersantap di warung makan nan eksotis. Hujan yang mengguyur, suasana dingin
& keriangan kami rasakan sembari menikmati ayam bakar, ikan bakar &
minuman dingin. Asyikkan. It’s an amazing tour.
Hari pertama: kawasan candi Borobudur & pantai Parngtritis
Hari Kedua: kawasan candi Prambanan, Kraton Kasunanan Hadiningrat
Surakarta & pasar Klewer Solo
0 komentar:
Posting Komentar