Selasa, 05 Februari 2013

Surga di Karimun Jawa




Selang beberapa hari traveling di Jawa Timur (sekitar 5 hari di Surabaya, Pare, dan Malang) kami kembali ke Jogja. Ketika kami berada di Jatim, teman kami yang lain ( 2 orang) sedang berlibur di Kepulauan Karimun Jawa di kabupaten Jepara, Jawa Tengah. Setelah mereka kembali ke Jogja, diam-diam kami menyusun rencana untuk pergi ke Karimun Jawa. Mereka yang sebelumnya kami ragukan bisa sampai ke Karimun akhirnya bisa tercapai. Kamipun berupaya untuk melakukan hal yang sama. Rencana ini tidak boleh diketahui, kecuali saya dan teman saya. Bila ketahuan maka rencana kepergian kami berlibur ke sana bisa terganggu. Nanti sajalah setelah kami pulang ke Jogja, akan kami ceritakan.
Saya mencari info di internet tentang Karimun Jawa. Bagaimana keadaan dan tempat-tempat bagus untuk traveling di sana. Kami memutuskan akan berangkat pada dini hari Sabtu (sekitar pukul 3 an). Hal ini kami lakukan agar tidak telat dan ketinggalan kapal yang akan berlabuh dari pantai Kartini Jepara ke Karimun Jawa. Kapal yang berangkat dari Jepara ke Karimun hanya ada dua kali dalam seminggu yaitu Sabtu pagi dan Selasa pagi. Selain itu faktor cuaca, seperti angin dan gelombang tinggi juga mempengaruhi penyeberangan.
Kami berangkat dari Jogja menggunakan sepeda motor yang bisa dinaiki dua orang. Untuk bisa sampai ke pantai Kartini, Jepara, kami akan melewati beberapa kota seperti Magelang, Semarang, Demak, Kudus, dan terakhir kota ukir, Jepara. Kami membutuhkan sekitar 3,5 jam perjalanan ke sana, Jepara. Saya diboncengi oleh teman. Dia memacu kendaraan dengan kecepatan tinggi untuk mengejar waktu dan kapal yang akan berangkat.
Setelah perjalanan cukup melelahkan, kami bisa memperoleh tiket kapal untuk menyeberang ke Karimun. Kami juga membawa motor ke kapal. Sebenarnya di sekitar pelabuhan pantai Kartini juga tersedia penitipan kendaraan, namun kami memiliih membawanya bersama kapal, khawatir keamanannya.
Tiket perorang sekitar Rp. 29.000, sedangkan untuk kendaraan dikenakan tiket tambahan, begitu pun dengan barang sembako. Selain penumpang yang ingin berlibur ke Karimun, para warga asli Karimun pun juga sering bolak-balik Karimun-Jepara untuk belanja kebutuhan dan melakukan jual beli.
Akses ke Karimun bisa menggunakan kapal dan pesawat kecil. Umumnya menggunakan kapal. Kapal bisa kita naiki dari pelabuhan Jepara dan bisa juga melalui pelabuhan Semarang. Perjalanan ke Karimun akan memakan waktu enam jam. Di kapal penumpang disediakan kursis sandar dilengkapi TV, food court (warung kecil) toilet, mushalla, dan ruang terbuka di bagian atas untuk nyantai. Makanan yang dijual berupa makanan ringan (snack), mie instan rebus, dan sebagainya. Saya juga membeli mie instan di Jogja sebagai persiapan. Harga makanan di kapal berbeda dengan harga biasanya. Misal untuk mie instan rebus yang harganya Rp. 2.000-3.000, di kapal harganya menjadi Rp 5.000. Sepertinya harga tersebut berlaku di terminal, bandara, atau di stasiun.
Perjalanan ini membosan, acara TV hanya menayangkan sinetron remaja dan dangdut. Tidak ada pemandangan selain laut lepas. Ngobrol, makan, dan aktivitas lain pun seakan tidak cukup membantu mengusir rasa bosan. Tapi tunggu saja di Karimun nanti, surga alam akan memanjakan kita.
Kami tiba di Karimun sore hari, kami beristirahat sebentar di sebuah penginapan. Penginapan yang kami tempati selama 3 hari adalah milik pak Anto. Teman kami di Jogja merekomendasikan tempat ini. Tempat dan kamarnya bersih. Tarif per harinya Rp 25.000 plus air panas, teh dan gula.
Setelah cukup istirahat dan mandi, kami akan mengelilingi pulau ini menggunakan motor. Untuk mengelilingi atau jalan lebih baik menggunakan sepeda motor atau sepeda karena jaraknya yang cukup jauh. Hari belum menunjukkan tanda-tanda siang berganti malam, jadi kami menggunakan kesempatan ini untuk mengenal lebih dekat pulau berpenghuni ini. Snorkling akan kami mulai esok harinya.

Hari pertama, kami akan menuju beberapa pulau. Beberapa kegiatan bisa dilakukan di antaranya snorkling, renang, berfoto di permuakaan air atau di dalam air sambil menyelam, melihat terumbu karang, memberi makan ikan-ikan cantik dengan roti, dan binatang maupun tumbuahn laut, berkeliling  pulau dengan jalan kaki, dan sore harinya berenang dengan ikan hiu di penangkaran milik warga. Sedangkan untuk hari kedua tidak jauh berbeda dengan hari pertama, hanya berbeda lokasi tujuan dari hari sebeleumnya.
Cuaca hari pertama cerah dan siangnya panas terik. Kami menggunakan krim kulit tradisional untuk mencegah iritasi kulit akibat panas matahari. Beberapa pulau dan pantai yang kami kunjungi di antaranya pulau menjangan, beberapa pulau lain, pantai gosong, dan pantai Tanjung Gelam,
Biaya yang dikeluarkan dalam sehari untuk melakukan aktivitas seperti di atas adalah Rp. 100.000 termasuk sewa alat snorkling dan kapal untuk menuju pulau-pulau, jasa pemandu (guide), makan siang, dan berfoto. Sewa kamera digital tahan air perharinya Rp 100.000. Sewa alat menyelam plus pemandu perhari Rp. 250.000-Rp 300.000. Lama waktu yang kita peroleh selama sehari untuk berbagai kegiatan seperti di atas adalah 11 jam dari pagi hingga sore. Puaskan?
Kami bergabung dengan rombongan lain. Kami hanya berdua. Untuk menghemat biaya kami join dengan yang lain. Kami belum mengenal satu sama lain. Mereka, rombongan, ke Karimun Jawa mengikuti paket tour, sementara saya dan teman tidak ikut paket tour. Kami berinisiatif berangkat sendiri, mencari akomodasi murah.

Kami akan pulang pada Selasa pagi sesuai jadwal keberangkatan kapal yang membawa penumpang ke Jepara. Mengesankan, berlibur, nyantai, happy-happy, and pokoknya puas. Ada perasaan haru ketika harus berpisah dengan rombongan kami selama satu kapal untuk snorkling dan yang lain.
Ok, that’s my story & our travelling. Travelling is amazing.....

0 komentar:

Posting Komentar

 
Copyright © 2010 Traveling | Design : Noyod.Com