Selang
beberapa hari traveling di Jawa Timur (sekitar 5 hari di Surabaya, Pare, dan
Malang) kami kembali ke Jogja. Ketika kami berada di Jatim, teman kami yang
lain ( 2 orang) sedang berlibur di Kepulauan Karimun Jawa di kabupaten Jepara,
Jawa Tengah. Setelah mereka kembali ke Jogja, diam-diam kami menyusun rencana
untuk pergi ke Karimun Jawa. Mereka yang sebelumnya kami ragukan bisa sampai ke
Karimun akhirnya bisa tercapai. Kamipun berupaya untuk melakukan hal yang sama.
Rencana ini tidak boleh diketahui, kecuali saya dan teman saya. Bila ketahuan
maka rencana kepergian kami berlibur ke sana bisa terganggu. Nanti sajalah
setelah kami pulang ke Jogja, akan kami ceritakan.
Saya
mencari info di internet tentang Karimun Jawa. Bagaimana keadaan dan
tempat-tempat bagus untuk traveling di sana. Kami memutuskan akan berangkat
pada dini hari Sabtu (sekitar pukul 3 an). Hal ini kami lakukan agar tidak telat
dan ketinggalan kapal yang akan berlabuh dari pantai Kartini Jepara ke Karimun
Jawa. Kapal yang berangkat dari Jepara ke Karimun hanya ada dua kali dalam
seminggu yaitu Sabtu pagi dan Selasa pagi. Selain itu faktor cuaca, seperti
angin dan gelombang tinggi juga mempengaruhi penyeberangan.
Kami
berangkat dari Jogja menggunakan sepeda motor yang bisa dinaiki dua orang.
Untuk bisa sampai ke pantai Kartini, Jepara, kami akan melewati beberapa kota
seperti Magelang, Semarang, Demak, Kudus, dan terakhir kota ukir, Jepara. Kami
membutuhkan sekitar 3,5 jam perjalanan ke sana, Jepara. Saya diboncengi oleh
teman. Dia memacu kendaraan dengan kecepatan tinggi untuk mengejar waktu dan
kapal yang akan berangkat.
Setelah
perjalanan cukup melelahkan, kami bisa memperoleh tiket kapal untuk menyeberang
ke Karimun. Kami juga membawa motor ke kapal. Sebenarnya di sekitar pelabuhan
pantai Kartini juga tersedia penitipan kendaraan, namun kami memiliih
membawanya bersama kapal, khawatir keamanannya.
Tiket
perorang sekitar Rp. 29.000, sedangkan untuk kendaraan dikenakan tiket
tambahan, begitu pun dengan barang sembako. Selain penumpang yang ingin
berlibur ke Karimun, para warga asli Karimun pun juga sering bolak-balik
Karimun-Jepara untuk belanja kebutuhan dan melakukan jual beli.
Akses
ke Karimun bisa menggunakan kapal dan pesawat kecil. Umumnya menggunakan kapal.
Kapal bisa kita naiki dari pelabuhan Jepara dan bisa juga melalui
pelabuhan Semarang. Perjalanan ke Karimun akan memakan waktu enam jam. Di kapal
penumpang disediakan kursis sandar dilengkapi TV, food court (warung
kecil) toilet, mushalla, dan ruang terbuka di bagian atas untuk nyantai.
Makanan yang dijual berupa makanan ringan (snack), mie instan rebus, dan
sebagainya. Saya juga membeli mie instan di Jogja sebagai persiapan. Harga
makanan di kapal berbeda dengan harga biasanya. Misal untuk mie instan rebus
yang harganya Rp. 2.000-3.000, di kapal harganya menjadi Rp 5.000. Sepertinya
harga tersebut berlaku di terminal, bandara, atau di stasiun.
Perjalanan
ini membosan, acara TV hanya menayangkan sinetron remaja dan dangdut. Tidak ada
pemandangan selain laut lepas. Ngobrol, makan, dan aktivitas lain pun
seakan tidak cukup membantu mengusir rasa bosan. Tapi tunggu saja di Karimun
nanti, surga alam akan memanjakan kita.
Kami
tiba di Karimun sore hari, kami beristirahat sebentar di sebuah penginapan. Penginapan
yang kami tempati selama 3 hari adalah milik pak Anto. Teman kami di Jogja
merekomendasikan tempat ini. Tempat dan kamarnya bersih. Tarif per harinya Rp
25.000 plus air panas, teh dan gula.
Setelah
cukup istirahat dan mandi, kami akan mengelilingi pulau ini menggunakan motor. Untuk
mengelilingi atau jalan lebih baik menggunakan sepeda motor atau sepeda karena
jaraknya yang cukup jauh. Hari belum menunjukkan tanda-tanda siang berganti
malam, jadi kami menggunakan kesempatan ini untuk mengenal lebih dekat pulau
berpenghuni ini. Snorkling akan kami mulai esok harinya.
Hari
pertama, kami akan menuju beberapa pulau. Beberapa kegiatan bisa dilakukan di
antaranya snorkling, renang, berfoto di permuakaan air atau di dalam air
sambil menyelam, melihat terumbu karang, memberi makan ikan-ikan cantik dengan
roti, dan binatang maupun tumbuahn laut, berkeliling pulau dengan jalan kaki, dan sore harinya
berenang dengan ikan hiu di penangkaran milik warga. Sedangkan untuk hari kedua
tidak jauh berbeda dengan hari pertama, hanya berbeda lokasi tujuan dari hari
sebeleumnya.
Cuaca
hari pertama cerah dan siangnya panas terik. Kami menggunakan krim kulit
tradisional untuk mencegah iritasi kulit akibat panas matahari. Beberapa pulau
dan pantai yang kami kunjungi di antaranya pulau menjangan, beberapa pulau lain, pantai gosong, dan pantai
Tanjung Gelam,
Biaya
yang dikeluarkan dalam sehari untuk melakukan aktivitas seperti di atas adalah
Rp. 100.000 termasuk sewa alat snorkling dan kapal untuk menuju
pulau-pulau, jasa pemandu (guide), makan siang, dan berfoto. Sewa kamera
digital tahan air perharinya Rp 100.000. Sewa alat menyelam plus pemandu
perhari Rp. 250.000-Rp 300.000. Lama waktu yang kita peroleh selama sehari
untuk berbagai kegiatan seperti di atas adalah 11 jam dari pagi hingga sore. Puaskan?
Kami
bergabung dengan rombongan lain. Kami hanya berdua. Untuk menghemat biaya kami join
dengan yang lain. Kami belum mengenal satu sama lain. Mereka, rombongan, ke
Karimun Jawa mengikuti paket tour, sementara saya dan teman tidak ikut paket
tour. Kami berinisiatif berangkat sendiri, mencari akomodasi murah.
Kami
akan pulang pada Selasa pagi sesuai jadwal keberangkatan kapal yang membawa
penumpang ke Jepara. Mengesankan, berlibur, nyantai, happy-happy,
and pokoknya puas. Ada perasaan haru ketika harus berpisah dengan
rombongan kami selama satu kapal untuk snorkling dan yang lain.
Ok,
that’s my story & our travelling. Travelling is amazing.....
0 komentar:
Posting Komentar